Solusi86.news // Mesuji-Lampung
Peningkatan infrastruktur dan rehabilitasi jalan ruas Simpang Segitiga – Muara Tenang di Kabupaten Mesuji senilai Rp 56 Milyar (Dana Inpres) dari Kementerian PUPR RI.
Proyek ini di kucurkan kelancaran transportasi Daerah Kabupaten Mesuji dan proyek tersebut dikerjakan oleh pihak PT. SANG BIMA RATU yang memenangkan tunder dan baru selesai serah terima bulan Desember 2023, diserahkan kepada Pemerintah Daerah. Ternyata mutu dan kualitas pengerjaannya tidak maksimal, ada beberapa dranaise belum selesai kemudian kondisi jalan kurang maksimal bagi pengguna jalan.
Hal ini disebabkan beberapa jalan yang jembatannya kurang diperhatikan pengerjaannya ..??atau memang kurang Dana yang dikucurkan Pemerintah , sementara pemantauan kami selaku Media Dana tersebut Milyaran rupiah untuk beberapa ruas jalan…??.
Saat media menjumpai beberapa pengguna jalan yang namanya tidak mau disebutkan namanya ‘jembatan yang berlobang sangat mengganggu kenyamanan berkendaraan baik roda 2 maupun maupun mobil juga truk-truk yang lewat di jalan yang baru di bangun. Kepada siapa kami mengadu’ kata beberapa pengguna jalan yang melintas.
Ditempat yang berbeda Ketua DPC Pematank Ferdi Akbar ‘dengan adanya keluhan dari pengguna jalan dan agar tidak terjadi hal yang fatal, dan kami sudah mengecek turun dilapangan benar ada kondisi jembatan yang belum selesai dan ada titik berlubang, sampai kondisi talud yang belum sepenuhnya selasai dalam pengerjaan. Maka dari kiranya pihak rekanan pemenang tunder pekerjaan ini menyelesaikan kan kerjaan tersebut’ ujarnya.
‘Di hari Jum’at tanggal 2 Februari 2024 pekerjaan tersebut telah di cek Gubernur Lampung Ir. Arinal Djunaidi dan Penjabat Bupati Mesuji Drs. Sulpakar, MM jalan tersebut tentunya kunjungan tersebut ada catatan kusus. Bukan hanya sekedar kunjungan seremoni saja’ kata Ferdi.
Lebih lanjut ferdi ‘Kami menemukan jarak sengkan antar cincin besi tulangan sepertinya tidak sesuai spesifikasi. Jaraknya sampai 26 centimeter loh, kuat dugaan kami ini tidak sesuai spek,” jelas Ferdi Akbar lagi.
Tim juga meragukan ukuran besi yang digunakan oleh pihak pelaksana adalah besi banci yaitu berukuran 9,6 milimeter bukan 10 milimeter pas sesuai standar SNI.
“Ketebalan rigid kami ukur tadi hanya 26 centimeter. Sedangkan besi sambungan coran menggunakan besi 15 milimeter dengan jarak persambungan 32,3 centimeter. Sementara ketebalan lantai dasar (lean concrete) banyak kami temukan kurang dari 10 centimeter. Ada yang setebal 6 centimeter malah,”serunya.(Red)